Selasa, 14 Mei 2019

Dewi Coryati Terpilih Kembali


Bengkulutoday.com - Empat nama DPR RI terpilih telah diketahui dari hasil pleno KPU Provinsi Bengkulu Jumat 10 Mei 2019 lalu. Adapun hasil pleno itu, PDIP, Golkar, Gerindra dan PAN berhasil mengirimkan wakilnya ke senayan, DPR RI.

Dari empat kursi DPR RI dapil Provinsi Bengkulu, 3 diantaranya adalah wajah incumbent, yakni ELva Hartati (PDIP), Susi Marleny Bachsin (Gerindra) dan Dewi Coryati (PAN), sedangkan wajah baru adalah Mohammad Saleh (Golkar).

"Rapat pleno telah selesai, kita akan laporkan ke KPU Pusat terlebih dahulu," kata Eko Sugianto, Komisioner KPU Provinsi Bengkulu.
Elva Hartati, Susi Marleni Bachsin dan Dewi Coryati sebelumnya telah duduk di kursi DPR RI hasil pemilu 2014. Pada pemilu 2019, ketiganya kembali maju lagi dan terpilih. Sementara satu incumbent lagi, yakni Anarulita Muchtar dari Partai Nasdem maju lagi namun tidak terpilih.

Berikut perolehan suara individu caleg DPR RI terpilih:

1. Elva Hartati (PDIP): 44.711
2. Mohammad Soleh (Golkar): 66.536
3. Susi Marleny Bachsin (Gerindra): 33.123
4. Dewi Coryati (PAN): 54.830

Peringkat 4 besar parpol di dapil Provinsi Bengkulu:
1. PDIP : 136.023
2. Golkar : 135.730
2. Gerindra : 130.050
4. PAN : 120.586

Minggu, 24 Februari 2019

Kegiatan di Desa Pasar Pedati Bengkulu

Hj. Dewi Coryati, M.Si, seorang politisi  PAN yang juga anggota Komisi X DPR RI, menyerahkan Bantuan zakatnya berupa sembako, kepada fakir miskin yang ada di Desa Pasar Pedati, Bengkulu Tengah, Jum’at (05/01). Selain memberikan bantuan sembako, Dewi Coryati pun turut mensosialisasikan program kerjanya, khususnya Program Indonesia Pintar (PIP), kepada para peserta yang hadir.

Program ini sendiri merupakan program yang diperjuangkannya, khusus bagi anggota Komisi X DPR RI, kuota bantuan ini pun berbeda dengan bantuan alokasi dari OPD Teknis, yakni Kementrian Pendidikan.
“Ini adalah program yang berhasil kami perjuangkan dari Komisi X kepada Kemendikbud RI. Karena itu, PIP ini anggarannya diluar alokasi OPD teknis,” kata Dewi Coryati.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat yang kurang mampu, namun tidak mendapatkan bantuan dari sekolahnya, baik dari tingkat SD, SMP, hingga SMA, untuk dipersilahkan menghubungi dirinya agar diusulkan mendapatkan program bantuan ini.
Dewi Coryati, Berfoto Bersama Masyarakat
Sementara itu, pemberian sembako kepada fakir miskin ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Hj. Dewi Coryati. Dengan uang pribadinya, hampir setiap minggu ia selalu menyempatkan memberikan bantuan sembako ini. Lokasi pemberianpun diigilir secara rutin, kepada simpatisannya di seluruh Kabupaten Kota Se Provinsi Bengkulu.
“Ini merupakan zakat saya, jangan di lihat besaran dan isinya. Namun ini merupakan niat baik saya untuk menyalurkan sedikit rezeki. Saya pun meminta doa dari bapak ibu sekalian, agar diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat terus mengabdi sebagai anggota DPR RI Komisi X” pinta Dewi.
Kendati sederhana, masyarakat pun sangat berterima kasih atas bantuan sembako ini. Merekapun berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin, minimal 1 tahun sekali.
“Alhamdulilah, terima kasih kepada Ibu dewi Coryati atas bantuannya. Semoga Allah membalas kebaikan Ibu” Ujar Rita, salah satu penerima bantuan sembako.

Kerja Nyata Dewi Coryati Tahun 2013

Calon legislatif dari Partai Amanat Nasional, Dewi Coryati, adalah dokter hewan lulusan Institut Pertanian Bogor. Perhatiannya yang besar pada bidang pertanian, perikanan, dan pendidikan membuatnya giat memperjuangakan bantuan dana bagi kelompok-kelompok tani dan lembaga pendidikan anak usia dini.

Pada tahun 2013, Dewi telah memperjuangkan program dan bantuan pemerintah senilai lebih dari Rp70miliaran untuk pembiayaan pertanian, perikanan, dan pendidikan di Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kaur, Kepahiang, Lebong, Mukomuko, Rejanglebong, Seluma, dan Kota Bengkulu.

Kabupaten Bengkulu Selatan
Di kabupaten ini, Dewi berhasil menyalurkan dua program dana bantuan pendidikan, khususnya untuk pendidikan anak usia dini (PAUD), senilai Rp130 jutaan. Pertama adalah bantuan dana PAUD Rintisan dengan nilai Rp45 jutaan per PAUD untuk dua PAUD. Kedua adalah bantuan pendampingan PAUD dengan jumlah Rp50 jutaan untuk dua PAUD.

Untuk bidang pertanian, di kabupaten yang sama, Dewi telah memperjuangkan bantuan lebih dari Rp4 miliaran untuk 45 lembaga dan kelompok tani. Pertama, Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) senilai Rp1,7 miliaran untuk 17 kelompok tani. Kedua, Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) senilai Rp150 jutaan. Ketiga, bantuan handtractor serta pompa air bagi 14 kelompok tani senilai lebih Rp225 jutaan. Keempat, bantuan irigasi untuk sepuluh desa senilai Rp1,8 miliaran. Kelima, bantuan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) senilai Rp200 jutaan. Keenam, Bantuan Lembaga Mandiri Mengakar di Masyarakat (LM3).

Bantuan budi daya ikan air tawar bagi empat kelompok nelayan senilai Rp260 jutaan, Pengembangan Usaha Mina Perdesaan Perikanan (PUMP) tangkap senilai Rp200 jutaan, serta Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) untuk enam desa senilai Rp1,5 miliaran berhasil disalurkan Dewi di Kabupaten Bengkulu Selatan.

Kabupaten Bengkulu Tengah
Di sini, Dewi memperjuangkan program bantuan dan dana lebih dari Rp12 miliaran untuk bidang pertanian dan perikanan. Pertama, bantuan PUAP bagi 13 kelompok tani senilai Rp1,3 miliaran. Kedua, bantuan handtractor dan pompa air untuk 30 kelompok tani senilai lebih Rp650 jutaan. Ketiga, bantuan dana irigasi untuk 14 desa senilai Rp2,52 miliaran. Keempat, bantuan UPPO untuk satu kelompok tani senilai Rp200 jutaan. Kelima, bantuan budi daya ikan air tawar bagi 16 kelompok senilai Rp1,04 miliar. Keenam, bantuan Pengolahan dan Pengembangan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) untuk lima kelompok senilai Rp250 jutaan. Ketujuh, bantuan PUMP tangkap bagi tiga kelompok senilai Rp300 jutaan. Kedelapan, bantuan PPIP untuk 24 desa senilai Rp6 miliaran.

Kabupaten Bengkulu Utara
Di kabupaten ini, Dewi memperjuangkan lima bantuan program untuk masyarakat senilai lebih kurang Rp10 miliaran. Pertama, program PUAP untuk 11 kelompok tani senilai Rp1,1 miliaran. Kedua, bantuan irigasi bagi 15 desa senilai Rp2,7 miliaran. Ketiga, bantuan UPPO untuk satu kelompok tani senilai Rp200 jutaan. Keempat, program PUMP tangkap untuk lima kelompok senilai Rp500 jutaan. Kelima, bantuan PPIP untuk 21 desa senilai Rp5,250 miliaran.

kerja nyata di kaur (2013)
Kabupaten Kaur
Di Kabupaten Kaur, Dewi berhasil menyalurkan bantuan dan dana pendidikan, pertanian, dan perikanan senilai lebih kurang Rp8 miliaran. Untuk pendidikan, ada bantuan operasional PAUD senilai Rp7,2 jutaan dan bantuan alat peraga edukatif PAUD senilai Rp20 jutaan untuk dua PAUD.
 
Di bidang pertanian dan perikanan, sekitar Rp12 miliaran dana bantuan telah disalurkan. Pertama, bantuan PUAP untuk 16 kelompok tani senilai Rp1,6 miliaran. Kedua, bantuan P2KP untuk empat kelompok wanita tani senilai Rp200 jutaan. Ketiga, bantuan handtractor untuk 29 kelompok tani senilai Rp725 jutaan. Keempat, bantuan irigasi untuk sepuluh desa senilai Rp1,8 miliaran. Kelima, bantuan LM3 untuk dua lembaga. Kelima, bantuan budi daya ikan air tawar untuk 15 kelompok senilai Rp975 jutaan. Keenam, bantuan P2HP untuk tujuh kelompok senilai Rp350 jutaan. Ketujuh, bantuan alat tangkap untuk lima kelompok senilai Rp50 jutaan. Kedelapan, bantuan PPIP untuk 15 desa senilai Rp3,75 miliaran.
Kepahiang
 
Di Kabupaten Kepahiang, sejumlah bantuan di bidang pertanian dan peternakan telah disalurkan. Pertama, program P2KP untuk dua kelompok wanita tani senilai Rp100 jutaan. Kedua, bantuan handtractor dan pompa air untuk sembilan kelompok tani senilai lebih Rp125 jutaan. Ketiga, bantuan irigasi untuk 14 desa senilai Rp2,52 miliaran. Keempat, bantuan PPIP bagi tujuh desa senilai Rp3,75 miliaran.

Lebong
Di Kabupaten Lebong, masyarakat desa sudah mendapat kucuran dana bantuan untuk sejumlah program. Di bidang pendidikan, pertama, ada bantuan operasional PAUD senilai Rp7,2 jutaan. Kedua, bantuan alat peraga edukatif PAUD untuk dua PAUD senilai Rp20 jutaan.
Di bidang pertanian dan perikanan, lebih Rp7 miliaran dana pemerintah mengalir untuk masyarakat Kabupaten Lebong. Pertama, dana P2KP untuk satu kelompok wanita tani senilai Rp50 jutaan. Kedua, bantuan irigasi untuk sepuluh desa senilai R2,52 miliaran. Ketiga, dana PPIP untuk 21 desa senilai Rp5,25 miliaran.

Mukomuko
Di Kabupaten Mukomuko, lebih Rp10 miliaran dana bantuan dari pemerintah sudah diberikan kepada masyarakat untuk bidang pertanian dan perikanan. Pertama, bantuan PUAP bagi dua kelompok tani senilai Rp200 jutaan. Kedua, bantuan P2KP untuk tiga kelompok wanita tani senilai Rp150 jutaan. Ketiga, bantuan irigasi untuk sepuluh desa senilai Rp2,52 miliaran. Keempat, bantuan PPIP untuk delapan desa senilai Rp5,25 miliaran.

Rejanglebong
Di Kabupaten Rejanglebong, dana pemerintah juga mengalir untuk bidang pertanian dan perikanan. Pertama, dana PUAP untuk satu kelompok tani senilai Rp100 jutaan. Kedua, dana P2KP untuk satu kelompok wanita tani senilai Rp50 jutaan. Ketiga, bantuan irigasi untuk 11 desa senilai total Rp1,98 miliaran. Keempat, dana LM3 untuk satu lembaga yang nilainya belum diketahui. Kelima, bantuan PPIP untuk delapan desa senilai Rp5,25 miliaran.

Seluma
Di Kabupaten Seluma, lebih Rp8 miliaran dana mengalir kepada masyarakat untuk bidang pendidikan, pertanian, dan perikanan. Di bidang pendidikan, telah disalurkan bantuan operasional PAUD senilai Rp7,2 jutaan untuk lima PAUD. Besaran nilai tersebut tidak sama untuk setiap PAUD, bergantung pada jumlah peserta didik.

Di bidang pertanian dan perikanan, ada bantuan program PUAP untuk dua kelompok tani senilai Rp200 jutaan. Kedua, dana P2KP untuk dua kelompok wanita tani senilai Rp100 jutaan. Ketiga, bantuan handtractor dan pompa air untuk enam kelompok tani senilai lebih Rp125 jutaan. Keempat, bantuan irigasi untuk 12 desa senilai Rp2,16 miliaran. Kelima, bantuan UPPO untuk satu kelompok tani senilai Rp200 jutaan. Keenam, bantuan budi daya ikan air tawar untuk empat kelompok senilai Rp260 jutaan. Ketujuh, bantuan PUMP tangkap untuk dua kelompok senilai Rp200 jutaan. Kedelapan, bantuan PPIP untuk delapan desa senilai Rp5,250 miliaran.

Kota Bengkulu
Di Kota Bengkulu, lebih dari Rp3 miliaran dana bantuan pemerintah telah disalurkan untuk bidang pendidikan, pertanian, dan perikanan. Di bidang pendidikan, ada dana bantuan operasional PAUD senilai Rp7,2 jutaan untuk 30 PAUD. Kedua, dana alat peraga edukatif PAUD untuk dua PAUD senilai Rp20 jutaan. Ketiga, bantuan dana PAUD rintisan untuk dua PAUD senilai Rp90 jutaan. Keempat, bantuan pendampingan PAUD untuk dua PAUD senilai Rp50 jutaan. Kelima, bantuan penguatan PAUD untuk dua PAUD senilai Rp25 jutaan.

Di bidang pertanian dan perikanan, sekitar Rp1,5 miliaran dana pemerintah telah disalurkan untuk program-program berikut. Pertama, PUAP untuk sembilan kelompok tani senilai Rp900 jutaan. Kedua, dana P2KP untuk dua kelompok wanita tani senilai Rp100 juta. Ketiga, dana P2HP untuk tiga kelompok senilai Rp150 jutaan. Keempat, dana PUMP tangkap untuk tiga kelompok senilai Rp300 jutaan.

Sebaran Kartu Indonesia Pintar di Bengkulu

Hingga bulan Januari 2019 ini, tercatat sudah lebih dua belas ribu siswa di Provinsi Bengkulu mendapat bantuan pendidikan dari pemerintah melalui Program Indonesia Pintar. Para siswa itu berada di jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Bantuan pendidikan itu diberikan sebagai upaya pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan di Provinsi Bengkulu.

Program Indonesia Pintar merupakan bagian dari program wajib belajar dua belas tahun Pemerintah Indonesia saat ini. Dengan program ini, pemerintah menjamin setiap anak usia sekolah mendapatkan pendidikan sampai tamat sekolah menengah atas. Program prioritas pemerintah ini bertujuan membantu anak usia 6 sampai 21 tahun dari keluarga miskin untuk memperoleh pendidikan yang layak. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, meminta program ini diterapkan dengan serius, tepat sasaran, dan cepat penyalurannya.

Namun, sejak dimulai program tersebut pada 2016 hingga kini, masih banyak kendala yang dialami dalam penyalurannya. Di antaranya masalah pengiriman Kartu Indonesia Pintar. Pihak jasa pengiriman tidak mengantarkan kartu-kartu tersebut ke masing-masing alamat penerima, melainkan hanya didrop di kantor kecamatan atau kelurahan/desa. Masalah infrastruktur yang kurang baik dituding menjadi penyebabnya.

Selain itu, masalah Data Pokok Pendidikan yang kurang sesuai atau masih salah memasukkan data menyebabkan siswa belum bisa mencairkan dana bantuan. Ada lagi orang tua yang merasa proses pencairan dana bantuan terlalu rumit dan memakan biaya karena bank yang ditunjuk terlalu jauh dari desanya sehingga dirasa percuma mencairkan dana tersebut. Untuk masalah itu, dinas-dinas pendidikan di setiap daerah diharapkan mencari pemecahannya agar dana tersebut bisa cepat dicairkan.

Program Indonesia Pintar menyalurkan dana sebesar Rp1.000.000 untuk siswa SMA/SMK/Paket C, Rp750.000 untuk siswa SMP/Paket B, dan Rp450.000 untuk siswa SD/Paket A. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, T Samudji, mengatakan dana yang diberikan tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap masyarakat di daerah-daerah. Namun, hendaknya, menurut Bupati Rejang Lebong, Ahmad Hijazi, orang tua tidak berlepas tangan dalam pendidikan anak. Orang tua masih perlu memberikan bimbingan dan pendidikan yang baik kepada anaknya di rumah.

Sangat Terbantu
Meski angka penyerapan dana bantuan ini masih kurang baik, para siswa yang telah mencairkan dana ini merasa sangat terbantu. Asih Handayani misalnya. Siswa SMA Negeri 1 Kabupaten Seluma itu mengatakan sangat senang dan bahagia setelah mendapat dana dari pemerintah itu. Kebutuhan penunjang pendidikannya, seperti buku-buku, tas, sepatu, dan seragam sekolah, bisa terpenuhi. Asih yang terlahir dari keluarga petani ini berharap pemerintah terus memperhatikan keluarga miskin yang lain agar semua anak bisa merasakan pendidikan dan melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Siswa pendidikan Kesetaraan Paket C di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Setela Asia Tika, Sulendra Ega Pratama, juga menuturkan hal yang sama. Ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada pemerintah atas bantuan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar.

Meski telah belasan ribu anak Bengkulu yang mendapat bantuan dari Program Indonesia Pintar, masih banyak juga siswa yang belum terakomodasi. Untuk itu, perlu jalur lain selain dari dinas pendidikan daerah untuk mendistribusikan bantuan. Salah satunya dari anggota legislatif pusat yang memiliki jalur khusus. Dari jalur ini, telah ada 17.000-an siswa lain yang juga mendapatkan dana bantuan. Pihak sekolah sangat mengapresiasi upaya anggota legislatif tersebut. Begitu pun sebaliknya. Anggota Komisi X DPR RI berupaya memperjuangkan penambahan siswa yang menerima Program Indonesia Pintar, juga pembangunan sarana dan prasarana sekolah, termasuk perpustakaan.

Mengenal Dewi Coryati

Dewi Coryati merupakan calon anggota legislatif yang berasal dari Partai PAN dengan daerah pemilihan Bengkulu. Wanita yang lahir di Jakarta, 9 Agustus 1964 ini mempunyai latar belakang pendidikan yang sangat baik. Beliau menamatkan sekolah menengah atas, di SMA 5 Bandung pada tahun 1983, ia juga alumnus Jurusan Kesehatan Hewan Institut Pertanian Bogor pada tahun 1988.

Beliau lalu melanjutkan pendidikannya untuk menjadi dokter hewan di Institut Pertanian Bogor dan lulus tahun 1989. Dewi Coryati melanjutkan pendidikan S-2nya di Universitas Indonesia dengan Jurusan Ilmu Politik, lulus pada tahun 2005. Ia juga melanjutkan pendidikannya pada program Doktoral Ilmu Politik Universitas Indonesia pada tahun 2010.
Dengan latar belakang pendidikan yang sangat baik, Dewi Coryati memulai karir politiknya dengan menjadi kader PAN pada tahun 2000, ia juga menjadi Anggota Badan Pemberdayaan Perempuan DPP PAN 2000-2005. Pada tahun 2004-2006 Dewi menjadi Tenaga Ahli Fraksi PAN di DPR.

Tahun 2009 Dewi mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif dari Partai PAN dengan daerah pemilihan Bengkulu. Pada kali pertamanya mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, Dewi terpilih menjadi anggota DPR-RI periode 2009-2014 dan menduduki komisis VIII yang mengurusi anggaran dan urusan rumah tangga.

Dan pada kesempatan pemilu 2019, beliau kembali mencalonkan diri menjadi Caleg dari PAN No.urut 2 di Dapil Bengkulu. Fokus beliau di dunia pendidikan, ekonomi kreatif dan pariwisata. Tentunya ketiga hal tersebut beliau fokuskan berdasarkan pengalaman dan kebutuhan masyarakat Bengkulu. Mendapatkan amanah menjabat selama 2x menjadikan beliau semakin fokus dan bersemangat untuk menjadi wakil Bengkulu. Pengalaman beliau menjadi jembatan aneka program pemerintah pusat ke daerah menjadikan beliau semakin yakin bahwa beliau harus terus bekerja untuk kemajuan Bengkulu.


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code